Jumat, 20 Mei 2016

Monbow Si Pelangi Malam Hari


Moonbow akan terlihat pada saat bulan purnama (full moon) ataupun pada saat bulan hampir mencapai purnama.

Semua orang pasti tahu dan pernah melihat pelangi, fenomena yang muncul setelah hujan, atau saat hujan gerimis dengan matahari bersinar. Tapi pernahkah Anda melihat pelangi di malam hari?
Fenomena yang biasa disebut Moonbow ini merupakan fenomena alam yang langka dan sulit kita temui. Sebab Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pelangi yang sering kita lihat terbentang dilangit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni.
Sebuah moonbow pada dasarnya adalah sebuah pelangi yang muncul sebagai rangkaian bulan, tapi itu hanya terjadi beberapa kali setiap tahun sebagai cahaya dipantulkan dari permukaan bulan bukan dari sinar matahari langsung.
Fenomena ini terjadi ketika posis bulan berada pada titik rendah kurang dari 42 derajat di langit. Moonbow akan terlihat pada saat bulan purnama (full moon) ataupun pada saat bulan hampir mencapai purnama. Moonbow biasanya tampak putih dengan mata telanjang, karena cahaya mereka tidak cukup terang untuk mengaktifkan reseptor warna kerucut di mata kita.
Tapi kamera dapat menangkap warna-warna yang tampil dengan sempurna. Bila cahaya bulan sangat terang, pelangi merah biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang.
Menurut Les Cowley ahli atmosfer optik mengatakan, beberapa orang beruntung pernah melihat warna pelangi itu, tentu dengan cahaya bulan yang terang.

Senin, 16 Mei 2016

4 Meteor Besar Yang Pernah Jatuh Di Indonesia

Sekilas informasi, meteor dan benda langit lain yang jatuh ke bumi bisa jadi sangat berbahaya jika ukurannya sangat besar. Dahulu kala, bumi porak poranda karena hujan meteor. Kini memang tidak terjadi hal mengerikan seperti itu. Namun tahukah Anda bahwa sebelum kejadian meteor jatuh di Bengkulu sudah ada kejadian lain serupa di Indonesia yang tidak kalah membuat masyarakat kaget luar biasa? Baca selengkapnya ya...


1. Benda Angkasa Luar Jatuh di Duren Sawit, Jakarta

Tahun 2010, warga Duren Sawit, Jakarta kaget luar biasa saat malam hari. Meteor jatuh menimpa beberapa rumah, dan membuat masyarakat di sekitar panik luar biasa. Ledakan di Duren Sawit tersebut menyebabkan tiga rumah rusak dan langsung terbakar hebat lho! Menurut para ilmuwan dari Batan,  itu salah satu ciri benda luar angkasa, membakar ketika jatuh ke bumi.



Ilustrasi Meteor Jatuh
Rumah yang tertimpa langsung runtuh dan terbakar. Benda penyebab tragedi inipun langsung dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dan diteliti. Tidak ditemukan bahan artifisial dan juga mesiu atau buatan manusia lainnya, sehingga terbukti bahwa ini adalah benda luar angkasa yang meleset dari orbitnya dan jatuh.

Meteor Super Besar Jatuh di Bone, Sulawesi Selatan

Tahun 2009, internet masih belum seramai sekarang. Orang-orang masih menunggu-nunggu berita yang disiarkan langsung di televisi. Kala itu, meteorit besar dengan jenis asteroid jatuh dan meledak dengan keras di Bone, Sulawesi Selatan. Indonesia langsung heboh, karena kekuatan meteor ini sama dengan 50 ribu ton bahan peledak!


Ilustrasi Meteor Jatuh
Bayangkan, jika pecah di angkasa dan berhamburan ke seluruh penjuru bumi, maka bisa saja planet yang kita tinggali ini sudah hancur berkeping-keping. Sepertinya, meteor ini tidak hancur saat melewati atmosfer dan jatuh dalam keadaan utuh. Dunia mencatat bahwa meteor Bone jadi salah satu meteor terbesar yang pernah jatuh ke bumi.

Meteor Jatuh di Gianyar, Bali

Pulau dewata yang tenang dan damai, di tahun 2008 kembali diguncang musibah. Bukan bom, melainkan meteor jatuh di area persawahan di Gianyar, Bali. Awalnya, warga kilatan cahaya dari langit menghunjam ke bumi, disertai bunyi ledakan.


Ilustrasi Meteor Jatuh
Walau tidak besar, namun benda yang jatuh dengan keras dan dari jarak yang jauh tentu akan membuat suara yang keras bukan? Untung aja kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Meteor jatuh di Bengkulu, Kilatan Cahayanya Luar Biasa!

Yang terbaru, kejadian meteor jatuh di Bengkulu. Warga Desa Pelalo, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejanglebong melihat cahaya kilat di langit Rejanglebong yang disusul dengan bunyi ledakan besar dari dalam hutan. Kontan saja warga berhamburan berlari keluar, khawatir jika ada pesawat jatuh atau apa. Namun tidak terlihat apapun hingga pagi harinya setelah disusuri, ditemukan meteor jatuh di Bengkulu.


Ilustari Meteor Jatuh
Tidak hanya membuat suara dentuman yang keras, meteor jatuh di Bengkulu ini juga membakar hutan tempatnya jatuh. Semoga saja tidak merembet ke mana-mana dan membuat asap tebal seperti kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan.
Nah itu dia sekian kejadian meteor jatuh di Indonesia. 




Fenomena Langit Terbelah

Langit Terbelah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada tanggal 11 Juni 2010, sekitar pukul 17.30, sebuah fenomena menarik terjadi di langit Yogyakarta. Sebuah cahaya panjang terlihat membentang seperti membelah langit. Apakah ada penjelasan sains dari fenomena semacam ini?

Sebagian orang mungkin beranggapan kalau foto di atas adalah hasil Photoshop. Namun, ternyata tidak. Walaupun terlihat sangat spektakuler, fenomena di atas adalah sebuah fenomena yang sudah dikenal di dunia sains dan bahkan memiliki penjelasan yang cukup sederhana. 

Fenomena itu disebut Anticrepuscular Rays 

Anticrepuscular Ray adalah berkas sinar yang mirip dengan Crepuscular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari.
Cahaya ini terjadi ketika Crepuscular Ray yang muncul dari matahari terbit atau tenggelam terlihat mengalami Konvergensi ulang di Titik Antisolar (Titik langit yang berlawanan dengan arah matahari).
Jika kalian bingung dengan definisi di atas, ingat saja ini: fenomena di atas juga terjadi karena sinar matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti crepuscular ray, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan matahari. Sama seperti Crepuscular, fenomena ini juga sering terlihat ketika matahari terbit atau tenggelam. berikut beberapa foto langit terbelah..

 Thailand, Februari 2007

 Nebraska, 26 Juni 2008



                  South Dakota, 2007











 Florida, 27 February 2002.

Jumat, 13 Mei 2016

 Planet Paling Mengerikan di Alam Semesta

Planet  Mengerikan di Alam Semesta - Jagat raya miliki jutaan bintang. Tak bisa dihitung secara pasti sebab langit seakan tak miliki dinding.  Menurut situs Listverse, planet-planet ini tak sekadar tak bisa ditinggali, namun juga mematikan.

1. Planet Karbon


Planet ini disebut demikian sebab miliki kadar karbon yang cukup tinggi. Air lautnya berupa minyak mentah dan tar. Permukaan planet menggelembung dengan bau busuk metana.

2. Neptunus



Planet ini miliki arus angin yang mengerikan. Disebut Jet-Stream, kecepatannya bisa sampai 1.500 mil per jam dengan membentuk badai seukuran planet Bumi. Jika ada manusia di sana, kemungkinan akan hancur dan hilang terhempas akibat pusaran angin yang kuat.

3. 51 Pegasi b


Planet ini berukuran 150 kali lebih besar dari Bumi yang sebagian besar mengandung hidrogen dan helium. Planet 51 Pegasi b miliki suhu yang luar biasa panas. Temperaturnya bisa mencapai 1.000 derajat celcius. Dengan udara panas ini bisa akibatkan angin kencang hingga 1.000 km per jam.

4. COROT exo-3b


Dengan massa 20 kali lebih berat dari Jupiter, manusia akan bertambah berat 50 kali lipat di planet. Coba bayangkan jika ada seekor gajah yang menimpa Anda. Itulah rasanya bila hidup di planet COROT exo-3b.

5. Mars


Planet Mars dikenal dengan badai debunya. Badai ini bisa bergerak cepat ke seluruh planet dalam beberapa jam saja. Badai debu ini ada karena partikel debu di udara menyerap sinar matahari serta pemanasan atmosfer di sekitarnya.

6. WASP-12b


Planet ini adalah planet terpanas yang pernah ditemukan. Suhu di permukaan bisa capai 2.200 derajat celcius. Permukaan planet WASP-12b miliki temperatur setengah dari suhu permukaan matahari. Bayangkan saja bagaimana dahsyatnya.

7. Jupiter


Planet ini kerap dilandai badai disertai angin berkecepatan 400 mill per jam. Badai tersebut juga diikuti kilatan petir 100 kali lebih terang daripada bumi.

8. Pluto


Pluto secara teknis tidak dikategorikan sebagai planet. Di Pluto sendiri suhu permukaan bisa mencapai minus 238 derajat celsius. Anda bisa membayangkan bagaimana dinginnya suhu di permukaan Pluto.

9. CoRoT-7b


Planet ini tak miliki karbon dioksida, air, dan nitrogen. Selain taklaik huni palnet CoRoT-7b miliki bahaya vulkanik yang cukup tinggi. Bahkan lebih berbahaya lagi daripada planet Jupiter yang milki 400 gunung berapi aktif yang bisa meletus setiap saat.

10. Venus


Planet ini miliki gas beracun yang sangat berbahaya. Meski miliki gravitas 90% dari Bumi namun planet ini miliki tekanan 100 kali dari Bumi. Jika berjalan di permukaan Venus akan seperti berjalan di kedalaman 3.000 meter dalam air. Ini belum ditambah suhu temperatur yang mencapai 475 derajat celcius.
Semoga menambah wawasan anda...terimakasih..



Planet Dengan Hujan Yang Mengerikan Di Alam Semesta
Di Bumi, hujan air, hujan salju, atau hujan es sudah biasa. Namun, apakah di planet lain di ruang angkasa juga ada hujan?
Tentu saja ada, akan tetapi hujan di planet lain jauh berbeda dengan hujan yang ada di Bumi kita ini. Kira-kira seperti apa hujan di planet lain itu? Berikut ulasannya

1. Hujan Berlian


Di planet Jupiter dan Saturnus, hujan berlian sudah sangat biasa. Berlian tersebut terbentuk ketika badai petir mengubah metana di atmosfer planet menjadi karbon, yang kemudian bersama-sama menyatu, sehingga menciptakan grafit. Karena tekanan, grafit tersebut dikompresi dan jadilah hujan berlian.
Menurut Dr Kevin Baines dari NASA Jet Propulsion Laboratory, berlian-berlian yang dihasilkan rata-rata memiliki diameter satu sentimeter dan cukup besar untuk dijadikan cincin. Namun, jika berlian mencapai kedalaman yang rendah, mereka akan mencair.

2. Hujan Asam Sulfat


Hujam asam sangat jarang terjadi di Bumi kita, namun di planet Venus hujam asam sulfat sangat sering terjadi. Tidak seperti awan Bumi yang terbuat dari air, awan di Venus terbuat dari asam sulfat yang terbentuk ketika air di atmosfer bergabung dengan sulfur dioksida.
Meskipun hujan asam kerap terjadi di Venus, tetapi hujan asam di planet terdekat kedua dari matahari ini jarang menyentuh permukaan tanah.

3. Hujan Metana Cair

Bulan planet Saturnus, Titan memiliki banyak kesamaan dengan planet Bumi, termasuk terdapat gunung berapi, angin dan hujan, yang telah menciptakan permukaan yang nyaris sama dengan Bumi.
Meskipun memiliki banyak kesamaan termasuk dari curah hujan yang sama-sama air, Titan menurunkan curah hujan berupa metana cair yang hanya terjadi setiap 1.000 tahun sekali.

4. Hujan Kaca


Sebuah planet bernama HD 189733 b disebut-sebut sebagai planet alien dan memiliki jarak 63 tahun cahaya dari Bumi. Para ilmuwan mengatakan terdapat warna biru yang indah dari hujan kaca mencair di planet tersebut.

Planet yang sebagian besarnya terbentuk dari gas ini sangat berada dekat pada mataharinya, yang membuat suhu di planet ini mencapai  lebih dari 1.800 Fahrenheit.

5. Hujan Batu


COROT-7b merupakan planet raksasa yang dikenal sebagai dunia berbatu. Bagaimana tidak, cuaca di planet ini semuanya berbatu, termasuk curah hujannya.
Atmosfer planet ini bahkan terdiri dari bahan yang sama seperti batu, natrium, klium, besi dan silikon monoksida. Dan ketika curah hujan turun, maka hujan yang dihasilkan bukanlah air seperti di Bumi melainkan batu-batu berbentuk krikil.
Sekian postingan dari saya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda..

Jumat, 29 April 2016

Rasi Penunjuk Arah

RASI BINTANG PENUNJUK ARAH
Sebelum ada kompas,dahulu rasi bintang digunakan oleh nenek moyang kita sebagai petunjuk arah, musim serta masa panen. 

Jika kalian ingin mengetahui arah dimalam hari tanpa memakai kompas , inilah solusinya yaitu RASI BINTANG

A.  RASI BINTANG PARI 
rasi bintang pari/crux – arah selatan 
Rasi bintang yang bisa ditemukan dan bisa dilihat di langit adalah rasi bintang pari/crux. Rasi bintang ini berbentuk pari/layang-layang/salib dan bisa kita lihat pada langit malam dengan arah agak ke selatan. Rasi bintang ini terdiri dari empat bintang utama dan satu bintang bantu. Empat bintang utama membentuk layang-layang. Untuk mengetahui arah utaranya, perhatikan arah yang ditunjukan oleh posisi tiga buah bintang utama yang terdekat. Sedangkan satu utama yang terjauh menunjukan selatan. 
B. RASI BINTANG ORION/WALUKU
Rasi Bintang Orion/Pemburu – arah barat – petunjuk musim bercocok tanam
Rasi bintang kedua yang bisa ditemukan sendiri di langit, tentunya setelah liat peta rasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat dilihat di langit sebelah barat. Tiga buah bintang di atas membentuk “kepala”, yang menunjukan arah utara. Dan arah yang ditunjukan “pedang” adalah menunjuk arah selatan. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di dunia. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik bagi di rasi orion ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang orion ini/waluku dalam bahasa Indonesia sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya.
C. RASI BINTANG BIDUK
Rasi Bintang Biduk/Great Bear – arah utara
Rasi Bintang ketiga yang mungkin paling populer dan dapat dikenali, menjadi petunjuk arah utara adalah rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yang menunjukkan arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Keistimeawan bintang ini, sekalipun gugusan bintang lainnya berputar di langit pada malam hari, tetapi bintang kutub tetap berada di utara. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.
D. RASI BINTANG SCORPIO 
Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara/timur langit. 

Hujan Meteor 2016

 Hujan meteor 2016

Di tahun 2016 ada 11 hujan meteor loh..Dari pada penasaran kita lihat satu persatu, cekkidot..

1. 4 Januari 2016 sebelum fajar, hujan meteor Quadrantid


Meskipun Quadrantid dapat menghasilkan lebih dari 50 meteor per jam, puncak hujan meteor ini cenderung berlangsung hanya beberapa jam, dan tidak selalu datang pada waktu yang tepat. Dengan kata lain, kamu harus berada di tempat yang tepat di Bumi untuk melihat hujan meteor ini.

2.  22 April 2016 sebelum fajar, hujan meteor Lyrid


Hujan meteor Lyrid sebenarnya terjadi pada rentang waktu 16-25 April 2016. Sayangnya, pada tahun 2016, Bulan Purnama bertepatan dengan puncak hujan meteor Lyrid, sehingga cahayanya yang terang akan meredupkan meteor-meteor yang memang sudah redup.

Diperkirakan hanya sekitar 10 sampai 15 meteor per jam dapat dilihat saat puncaknya pada 22 April 2016. Titik radian hujan meteor ini berada di dekat bintang terang Vega di rasi bintang Lyra, yang terbit di Timur Laut sekitar jam 22:00 waktu lokal selama bulan April.

3. 6 Mei 2016 sebelum fajar, hujan meteor Eta Aquarid


Hujan meteor ini memiliki puncak maksimum yang relatif lama, yang berarti kamu dapat melihatnya pada hari sebelum dan sesudah puncak aktivitasnya. Titik radian dari hujan meteor Eta Aquarid adalah dekat bintang Eta di konstelasi Aquarius. Rasi bintang ini akan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 04:00 waktu lokal. Intensitas dari hujan meteor ini diperkirakan 10 sampai 20 meteor per jam yang mungkin dapat terlihat di langit gelap.

4.Akhir Juli hingga awal Agustus 2016, hujan meteor Delta Aquarid

Seperti Eta Aquarids pada bulan Mei, hujan meteor Delta Aquarid pada bulan Juli akan tampak memancar dari rasi bintang Aquarius. Bedanya, titik radian hujan meteor Delta Aquarid dekat bintang Delta. Intensitanys akan mencapai 15-20 meteor per jam di langit gelap.

Yang menarik, puncak hujan meteor ini akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Yakni sekitar tanggal 27-30 Juli 2016, tapi, tidak seperti hujan meteor pada umumnya. Satu atau dua jam sebelum fajar biasanya menyajikan pemandangan paling menakjubkan dari hujan meteor Delta Aquarid.

5.  12 Agustus 2016 sebelum fajar, hujan meteor Perseid

Hujan meteor Perseid mungkin yang paling dicintai oleh para pengamat hujan meteor di seluruh dunia. Mirip seperti Geminid, hujan meteor Perseid sering menampilkan fireball atau meteor terang dan intensitas saat puncaknya yang berlimpah ruah.

Diperkirakan akan ada 50 sampai 100 meteor per jam di langit yang gelap ketika puncak aktivitas hujan meteor Perseid ini yang berlangsung pada 12 Agustus 2016. Untuk menemukannya, meteor-meteor Perseid akan seolah memancar dari titik di konstelasi Perseus. Waktu terbaik mengamatinya adalah mulai dinihari hingga menjelang fajar tiba.

6.  7 Oktober 2016, hujan meteor Draconid

Titik radian untuk hujan meteor Draconid hampir bertepatan dengan kepala rasi bintnag Draco di langit Utara. Itu sebabnya Draconid merupakan hujan meteor yang lebih enak dilihat dari belahan Bumi Utara. Sayangnya, intensitas Draconid cenderung lesu, hanya 5-10 meteor per jamnya saja.

Pada tahun 2016, hujan meteor ini bisa disaksikan mulai malam hari, sekitar pukul 22:00 waktu lokal hingga cahaya fajar menghamburkan atmosfer menjadi biru di pagi hari.

7.  21 Oktober 2016 sebelum fajar, hujan meteor Orionid

Intensitas hujan meteor Orionid adalah 10 sampai 20 meteor per jam. Tapi pada 2016, ada Bulan Cembung yang terbit pada dinihari dan bertepatan dengan puncak hujan meteor Orionid sehingga bisa saja menurunkan intensitas tersebut.

Meteor-meteor Orionid lebih cenderung terlihat setelah tengah malam, dan Orionid biasanya terbaik diamati ketika larut malam sebelum fajar. Titik radian dari hujan meteor ini adalah rasi bintang Orion yang terkenal dengan tiga bintang berjejernya di langit.

8. Larut malam 4 November sampai subuh 5 November 2016 

Hujan meteor Taurid Selatan Hujan meteor yang terjadi pada 4-5 November 2016 ini memiliki titik radian di arah Selatan dari rasi bintang Taurus, tetapi biasanya tidak menghasilkan lebih dari sekitar 7 meteor per jam. Puncaknya akan dimulai menjelang tengah malam tanggal 4 November dan akan berakhir menjelang cahaya fajar pada tanggal 5 November 2016.
Pada tahun 2016, Bulan Sabit sudah terbenam sebelum tengah malam, dengan begitu akan memberikan langit gelap untuk mengamati hujan meteor Taurid Selatan tahun ini. Hujan meteor ini juga memiliki persentase tertinggi dari kenampakan fireball, jika Anda beruntung mungkin akan melihat 1-4 fireball per jamnya.

 9. Larut malam 11 November sampai subuh 12 November 2016

Hujan meteor Taurid Utara Seperti Taurid Selatan, hujan meteor Taurid Utara juga terjadi di rasi bintang Taurus, namun di sisi Utaranya. Intensitas hujan meteor Taurid Utara akan mencapai 10 meteor per jam. Pada tahun 2016, pengamatan bisa dilakukan menjelang larut malam pada 11 November hingga subuh pada 12 November 2016 di langit Utara.

10. 17 November 2016 sebelum fajar, hujan meteor Leonid    

   

Memancar dari rasi bintang Leo, hujan meteor Leonid pernah menghasilkan beberapa badai meteor terbesar dalam sejarah. Yang paling diingat adalah pada tahun 1966, dengan intensitas ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit pada dinihari 17 November 1966.
Sayangnya 2016 berbeda dengan 1966, semakin banyaknya polusi di langit membuat intensitas hujan meteor ini menurun drastis. Pada puncaknya tahun ini, 17 November 2016, intensitas maksimal mungkin 10-15 meteor per jam. Paling baik disaksikan sekitar 2-3 jam sebelum fajar menyingsing.

11. 13 hingga 14 Desember 2016, pertengahan malam sampai subuh

Hujan meteor Geminid Memancar dari dekat bintang terang Castor dan Pollux di rasi bintang Gemini, hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbaik yang bisa terlihat baik di belahan Bumi Utara maupun di belahan Bumi Selatan.
Hujan meteor Geminid paling baik diamati sekitar pukul 02:00 dinihari waktu lokal hingga adzan Subuh berkumandang di langit Utara. Kenampakan meteor-meteor pada hujan meteor Geminid cenderung bewarna putih kekuning-kuningan.

Satu hal yang harus dipastikan adalah saat mengamati hujan meteor ini, kamu harus berada di lokasi yang bebas polusi udara maupun polusi cahaya kota. Mengamati di pegunungan menjadi salah satu alternatif yang bagus. Selamat berburu hujan meteor...